MM UGM Jakarta

Coba menulis informasi singkat ini untuk berbagi, soalnya saya sendiri pernah googling untuk mencari informasi untuk penerimaan mahasiswa program MM di UGM Jakarta.
Mungkin selama ini Universitas Gajah Mada hanya dikenal berbasis di Jakarta, iya memang kampus utama nya masih di Yogyakarta. Namun melihat deman pendidikan program pasca sarjana di Jakarta sangat tinggi, terutama di kalangan eksekutif dan karyawan yang banyak berada di sini, sementara hanya ada satu perguruan tinggi negeri sejenis yaitu UI mungkin menjadi pertimbangan UGM untuk melebarkan sayap di Jakarta. 
Saya sendiri kurang mendapat data jelas sejak kapan kampus Jakarta ini berdiri, yang jelas saat ini sudah lebih dari 5 tahun. Kampus pasca sarjana yang berlokasi di Jl. Saharjo, Tebet ini menawarkan program Magister Hukum dan Magister Managemen.
Saya ceritakan tentang program MM karena memang program ini yang saya ambil. MM memang sangat banyak peminatnya terlebih untuk kelas eksekutif. Kelas eeksekutif ini dibagi menjadi 2 yaitu Eks. A dengan jadwal kuliah hari Senin-Jumat malam dan Eks. B dengan jadwal kuliah Jumat malam dan Sabtu pagi. Dan ternyata, eksekutif B ini yang paling banyak peminatnya. Sepertinya jam kerja dan kemacetan jalan di Jakarta sudah cukup melelahkan bagi mahasiswa pekerja sehingga mereka lebih banyak yang memilih untuk mengambil Jumat malam saja dan menghabiskan hari sabtu nya sampai setengah hari untuk kuliah, daripada harus ke kampus setiap hari dan pulang tengah malam, hehe.
Untuk test penerimaan yang harus diikuti mungkin standard seperti program S2 lain yaitu:
1. Test Potensi Akademik (TPA)
2. Test Bahasa Inggris atau untuk UGM disebut AcEPT (Academic English Proviciency Test)
Kedua test tersebut diadakan dalam waktu sehari, merupakan test tahap I. Namun jika pendaftar sudah memiliki sertifikat TPA dan TOEFL dari lembaga yang diakui UGM dengan nilai minimal 450 dan 500, berlaku 2 tahun, maka pendaftar tidak wajib mengikuti test tahap I ini.
Test TPA menurut saya relatif cukup sulit dengan rentang waktu yang ada, namun setidaknya tidak ada nilai minus bila jawaban salah. Jadi jangan khawatir menjawab salah, yang penting diisi semua dan perhatikan manajemen waktu. Sementara untuk AcEPT relatif tidak terlalu sulit, tapi banyak yang bilang AcEPT lebih ribet daripada TOEFL karena content nya banyak menggunakan bahasa akademis, plus ada composing dan reading comprehension. 

Tahap II setelah dinyatakan lulus test tahap I adalah wawancara. Wawancara dilakukan biasanya oleh dosen dan petinggi MM UGM, dengan durasi 15-30 menit. Dalam test ini pewawancara ingin menggali kemampuan kita baik secara pola pikir, attitude, pembagian waktu kuliah nantinya...dan...finansial. Ada juga petanyaan untuk menguji wawasan ekonomi managerial kita yang sepertinya pertanyaannya bisa mudah sampai sangat sulit, tergantung pas-enggaknya wawasan peserta dengan selera pewawancaranya. Secara umum, test wawancara ini sudah menjadi indikator bahwa kita 80% akan diterima.

Kenapa di MM UGM? Kalau ditanya kenapa ya masing-masing pasti punya preference dari berbagai kampus yang ada. Kalau untuk saya salah satunya karena kebetulan ada program kerja sama dengan perusahaan untuk mini-MBA. Jadi saya diikutkan perusahaan untuk ikut kuliah di MM-UGM dengan 1-2 mata kuliah saja, jadi semacam short course gitu. Karena sudah ambil 5 SKS di mini-MBA, maka SKS yang sudah saya ambil tesebut bisa diperhitungkan dalam program MM full nya. Selain itu karena lokasi yang masih di kota, tidak terlalu jauh dari kantor untuk berangkat Jumat malamnya. 
Yang lain-lain seperti akreditasi, program, bisa dicek di web nya http://mm.feb.ugm.ac.id/index.php/en

Selamat belajar.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanjung Keluang

Taman Nasional Tanjung Puting