Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Jebakan yang bernama Zona Nyaman 2

Gambar
Salah satu hal yang bisa meningkatkan value saat kita masih menjadi karyawan sebetulnya adalah dengan mengasah hobi, bakat atau passion kita. Follow your passion ini sesuatu yang sering dipopulerkan oleh coach atau motivator muda Rene Suhardono. Buat yang mau baca, ada bukunya yang berjudul "Your Job is not Your Career". follow your passion Dalam buku ini dituliskan bahwa; Pekerjaan (job) itu milik perusahaan (atau siapapun tempat kita bekerja). Pekerjaan harus sejalan dengan tujuan perusahaan, job description, job environment, dan kompensasi. Sementara Karir (career) adalah tentang passion, values, dan tujuan hidup seseorang, kepuasan, dan kebahagiaan. Idealnya tentu, pekerjaan seharusnya sesuai dengan karir atau passion, tapi ini jarang terjadi. Untuk alasan uang, prestise atu gengsi, dll, kita sering mengorbankan pekerjaan atau hobi yang kita sukai, nilai yang kita anut, tujuan hidup kita, atau bahkan kepuasan dan kebahagiaan kita. Salah satu passion yang bis

Jebakan yang bernama Zona Nyaman 1

Zona Nyaman atau "Comfort Zone" memang sering menjadi tujuan hidup seseorang. Bagaimana tidak? kalau kita tanya...siapa sih yang gak pingin hidup enak, muda bahagia, tua kaya raya, mati masuk surga? Pasti semua orang laki-perempuan, muda-tua, beragama-atheis, di belahan dunia manapun menginginkannya. Eiitss...apakah ini yang disebut comfort zone? Tentu tidak! Karena siapa yang menjamin kondisi nyaman saat ini, hari ini, tahun ini...akan berarti kondisi yang sama di tahun depan, bulan depan, minggu depan, bahkan esok hari. Jadi, kalau comfort zone dalam arti kenyamanan saat ini saja, seharusnya tidak menjadi tujuan hidup. Kalau comfort zone sekarang menjadi potensi kita untuk muda tidak bahagia, tua jatuh miskin, dan mati masuk neraka (naazubillahmindalik) ya harus kita tinggalkan! Hehe, rasanya terlalu keras dan kontradiktif ya ungkapan yang saya tuliskan tentang comfort zone. Padahal jujur saat ini saya juga masih menikmati comfort zone itu sebagai karyawan di salah

New Wave Marketing dan Perdagangan Syariah

Mungkin sekarang kita sering mendengar atau membaca istilah "New Wave Marketing" yang diperkenalkan para pakar marketing seperti dari Markplus. Untuk yang belum tahu, konsep ini merupakan salah satu trend marketing di era komunikasi digital dan online yang semakin memungkinkan pola marketing secara horisontal. Artinya kampanye produk tidak lagi dilakukan dari produsen ke konsumen, tetapi menjadi sejajar di mana konsumen juga bisa secara tidak langsung menjadi pengiklan atau penjual produk. Dengan pola ini produsen tidak lagi bisa mengatur dan membohongi konsumen. Konsumen sekarang tampil lebih cerdas dan bahkan bisa mengetahui seluk beluk produk dan pasarnya ketimbang para pemasarnya. Bagi kita sebagai konsumen, asalkan mau cerdas dan jeli mencari informasi trend ini tentu sangat menguntungkan. Karena ini berarti kita bisa mempelajari produk, membandingkan, mencari resensi, sebelum memutuskan untuk membeli. Sebagai pebisnis, ini juga dapat menguntungkan. Karena saya

Awal Untuk Memulai, 2014

Masih tanggal 3 Januari 2014, masih terasa udara segar tahun baru. Di kantorpun masih banyak yang memperpanjang cuti. Jadi tak ada salahnya saya mulai menulis lagi blog yang sebetulnya sudah diregister lama ini, tetapi dibiarkan kosong melompong. Tahun 2014, apa saja ya yang perlu dituangkan di sini? Yang klasik sih kita bikin resolusi awal tahun. Tapi pengalaman2 sebelumnya, resolusi ini hanya menjadi pelengkap atau gaya hidup di awal tahun tanpa hasil dan evaluasi yang jelas. Penyebabnya? kalau saya pikir sih ada 2 penyebab utama, pertama kurangnya determinasi atau tekad untuk mewujudkan resolusi itu, kedua tidak membuat langkah-langkah perencanaan yang jelas. Memang untuk membuat perencanaan yang jelas itu sulit, karena kalau goal nya saja gak pasti dan masih ngambang, bagaimana mau bikin rencana dan program nya? Selain itu, penyakit takut bila gagal lalu kecewa juga menghantui. pikiran. Sekarang saatnya benar-benar berubah. Semua ketakutan harus diabaikan. Jangan melakukan