Wish List Mahameru
Beberapa hari ini pikiran agak teralihkan dengan keinginan yang sudah menjadi rencana untuk dilaksanakan pada H+ sekian dari hari lebaran Juli mendatang ini. Waktunya cukup mepet karena pas lebaran meskipun kita dapat cuti lumayan banyak, tapi harus bisa bagi waktu untuk silaturahmi. Apalagi kalau kita sudah punya 2 keluarga, orang tua dan mertua yang letaknya di luar kota.
Ya, tapi keinginan untuk ke Semeru bukan baru saja muncul karena semakin trend pendakian ke sana apalagi setelah diputarnya film 5cm yang cukup fenomenal di negeri ini. karena lokasi Semeru yang tidak jauh dari kampung halaman saya di Jember, dan saat sekolah di Malang sering melihat puncaknya yang berasap dari kejauhan, sebetulnya hasrat mendaki gunung itu sudah terpendam sejak lama.
Meskipun baru rencana, ingin saya tulis di blog ini. Kan katanya kalau punya mimpi kita tulis biar semakin tercapai, amin. Ngumpulin berbagai informasi sekarang semakin mudah karena mereka yang berbaik hati menuliskan pengalamannya di blog, sampai mengunggah video di youtube semakin banyak. That's a privilege of keep touching with internet social media.
Di satu saat pas memperbanyak referensi pendakian semeru, kebetulan lihat FB teman dengan postingan perjalanan ke luar negeri yang pertama dipamerkan dengan foto boarding pas nya. Saya jadi teringan, dulu dia salah satu aktivis pendaki di sekolah kami. Mungkin buat dia rencana saya ini seperti kemunduran jaman. "Lihat postingan gue dong, having happy family, kerjaan bergengsi, travelling ke luar negeri. Kok kamu malah jadi pendaki di usia senja gini". Ups!! semoga itu hanya pemikiran negatif saya dan tidak benar-benar terlintas di pikiran teman saya itu.
Buat saya sendiri, alam sudah menyatu dengan jiwa saya sejak kecil, Didikan orang tua terutama ayah sama membuat saya selalu lekat dengan alam. Buat saya gunung bukanlah simbol keangkuhan dan pencapaian dari kekuatan kita untuk mendakinya, namun memang ciptaan Allah yang agung dan sumber penghidupan bagi makhluknya, serta surga dunia untuk menikmati alam dalam keaslian wujudnya. Sehingga inshaallah selama diberi kekuatan sampai umur berapapun saya ingin tetap manjadi pecinta alam.
Betapa beruntung Indonesia memiliki begitu banyak gunung, apalagi jawa yang dijajari gunung tinggi yang meskipun kadang memberikan ujian berupa bencana, juga tempat menjadi tumpuan hidup banyak orang di negeri ini.
Dan beruntung saya, meskipun keluarga kecil saya belum dilengkapi keturunan oleh Nya, namun memiliki pendamping hidup yang satu visi dan satu jiwa, yang siap menjaga dan mendukung keinginan saya untuk tetap dekan dengan alam ini. Di samping itu waktu berdua bisa membuat saya lebih bebas memanfaatkan untuk berbagai kegiatan positif dan menyenangkan.Ditambah lagi keluarga besar yaitu adik, kakak, keponakan, dan orang tua saya yang juga mendukung apa yang menurut saya baik ini. Subhanallah walhamdulillah. Nikmat Tuhanmu yang mana yang akan kau dustakan?
Ya, tapi keinginan untuk ke Semeru bukan baru saja muncul karena semakin trend pendakian ke sana apalagi setelah diputarnya film 5cm yang cukup fenomenal di negeri ini. karena lokasi Semeru yang tidak jauh dari kampung halaman saya di Jember, dan saat sekolah di Malang sering melihat puncaknya yang berasap dari kejauhan, sebetulnya hasrat mendaki gunung itu sudah terpendam sejak lama.
 |
| Semeru di atas awan |
Di satu saat pas memperbanyak referensi pendakian semeru, kebetulan lihat FB teman dengan postingan perjalanan ke luar negeri yang pertama dipamerkan dengan foto boarding pas nya. Saya jadi teringan, dulu dia salah satu aktivis pendaki di sekolah kami. Mungkin buat dia rencana saya ini seperti kemunduran jaman. "Lihat postingan gue dong, having happy family, kerjaan bergengsi, travelling ke luar negeri. Kok kamu malah jadi pendaki di usia senja gini". Ups!! semoga itu hanya pemikiran negatif saya dan tidak benar-benar terlintas di pikiran teman saya itu.
Buat saya sendiri, alam sudah menyatu dengan jiwa saya sejak kecil, Didikan orang tua terutama ayah sama membuat saya selalu lekat dengan alam. Buat saya gunung bukanlah simbol keangkuhan dan pencapaian dari kekuatan kita untuk mendakinya, namun memang ciptaan Allah yang agung dan sumber penghidupan bagi makhluknya, serta surga dunia untuk menikmati alam dalam keaslian wujudnya. Sehingga inshaallah selama diberi kekuatan sampai umur berapapun saya ingin tetap manjadi pecinta alam.
Betapa beruntung Indonesia memiliki begitu banyak gunung, apalagi jawa yang dijajari gunung tinggi yang meskipun kadang memberikan ujian berupa bencana, juga tempat menjadi tumpuan hidup banyak orang di negeri ini.
Dan beruntung saya, meskipun keluarga kecil saya belum dilengkapi keturunan oleh Nya, namun memiliki pendamping hidup yang satu visi dan satu jiwa, yang siap menjaga dan mendukung keinginan saya untuk tetap dekan dengan alam ini. Di samping itu waktu berdua bisa membuat saya lebih bebas memanfaatkan untuk berbagai kegiatan positif dan menyenangkan.Ditambah lagi keluarga besar yaitu adik, kakak, keponakan, dan orang tua saya yang juga mendukung apa yang menurut saya baik ini. Subhanallah walhamdulillah. Nikmat Tuhanmu yang mana yang akan kau dustakan?
Komentar
Posting Komentar