Menikmati Pantai Payangan dari Bukit

Masih dari kawasan selatan kabupaten Jember dan masih termasuk wilayah kecamatan Ambulu, terdapat sebuah pantai yang berada dalam deretan pantai Watu Ulo dan Papuma. Kedua pantai ini sudah lebih terkenal dan sudah dikomersialkan sejak lama. Sedangkan pantai Payangan baru populer setahun terakhir ini. Dulunya pantai ini masih tersembunyi karena jalan akses ke sana tertutup. Dan kawasan di sekitarnya lebih terkenal karena keberadaan tambak yang cukup luas serta tempat pelelangan ikan. Mungkin setelah disadari view di tempat ini potensial untuk pariwisata maka masyarakat mulai mempopulerkannya sebagai tujuan wisata.

Pada libur lebaran seperti saat ini, pantai di pesisir selatan Jember menjadi primadona masyarakat lokal maupun warga dari luar kota yang sedang mudik, maupun warga luar kota yang sengaja datang dari jauh memang untuk mengunjungi pantai ini. Berbeda dengan Watu Ulo yang dikuasai pemerintah daerah, juga Tanjung Papuma yang ada di sampingnya, Payangan dikelola warga lokal tanpa membayar tiket. Eiits...jangan salah, bukan berarti kita gak bayar apa-apa untuk masuk ke sana. Ketika kami ke sana, kami dikenakan Rp 10.000 untuk parkir mobil, dan sumbangan untuk konservasi yang dikenakan oleh warga setempat sebesar Rp 5000 per orang. Biaya yang terbilang masih sangat murah dibanding tempat wisata lain dan memang LMD setempat berkomitmen dana tersebut digunakan untuk memelihara kawasan pantai. Let's see.


Seperti terlihat di peta, pantai Payangan merupakan sebuah teluk kecil dengan sebuah pulau, diapit dua bukit di kanan kirinya. Pantai Payangan berpasir hitam, dengan ombak yang cukup besar khas pantai selatan sehingga kurang aman untuk berenang. Namun anak-anak kecil cukup menikmati bermain pasir yang lembut dan bersih di pantai tersebut. Sebetulnya kalau ingin berbasah-basah nyemplung di pantai bisa ke sisi teluk yang ada di sebelah kanan pada peta. Karena posisi bukit yang diapit dua telutk tersebut, Payangan bisa dinikmati saat sunrise maupun sunset.

Teluk di sisi kanan dan kiri (terlihat dari bukit Kambing)

Kalau kita berwisata ke pantai ini, jangan lewatkan aktivitas tracking ke bukit. Kita bisa pilih bukit sisi kanan (bukit Cinta) atau sisi kiri (bukit Kambing). Karena meskipun agak melelahkan, namun kita bisa menikmati pemandangan pesisir selatan yang menawan. Track untuk mencapai puncak bukit juga sudah dibuatkan undag-undagan sehingga tidak ada kesulitan untuk melewatinya. Berkeringat dan sedikit pegel kaki gak kerasa sambil memandangi birunya laut dan hijaunya persawahan di pandangan mata, sambil menikmati sejuknya angin laut yang berhembus lembut.

Track naik

Track turun
Di bukit ini akan kita temui hamparan rumput luas di mana kita bisa bersantai menikmati angin sambil berfoto-foto. Subhanallah, rasanya ingin bobok di situ aja sebentar.
3 krucil mencari arti hidup

bercengkrama di atas rumput yang bergoyang
Biasanya saat musim hujan atau saat rumput di bukit ini menghijau, kita bisa lihat banyak kambing merumput di sana. Namun karena saat itu musim kemarau dan hanya dijumpai rumput kering, sepertinya kambingpun malas untuk naik ke situ dan memilih bahan pangan alternatif di bawah sana. Oh iya, langit di sini tidak terlalu biru dan cerah saat kami datang, bukan karena mendung dan mau hujan karena saat itu lagi musim kemarau, tapi karena berbarengan dengan semburan abu gunung raung yang mengarah ke kota Jember dan sedikit mengusik langitnya. 

Bukit ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam, tapi juga menyimpan cerita sejarah saat masa peperangan tentara Jepang dengan Sekutu. Di situ terdapat 2 goa Jepang yang lebih tepatnya bunker, dibuat untuk persembunyian sekaligus basis pertahanan laut Jepang dari serangan sekutu, karena memang di bukit ini bisa terlihat kapal dari Samudra Hindia yang akan masuk lewat selatan Jawa, konon kebanyakan kapal milik tentara Australia. Merinding membayangkan meriam yang ditembakkan dari celah di goa ini, bercampur kagum saat itu tentara Jepang sudah menemukan tempat tersembunyi ini bahkan membuat bunker dengan ketebalan beton lebih dari 30 cm.

celah goa 

pintu bunker

Tepat di atas bunker inilah puncak bukit Kambing, ditandai 2 pohon besar kering dan terdapat plang jalan keluar, yang berarti kita bisa memilih track menurun melalu jalan di sisi lain sehingga kita bisa nikmati pemandangan yang berbeda saat naik dan turun. Dari sisi ini juga kita bisa melihat gugusan pulau karang di sekitar Payangan dan melihat perahu nelayan berlajar di sekelilingnya. 


Kami sempat bertemu tim SAR lokal dan pengelola pantai yang sedang berjaga, kami berbincang beberapa hal menarik mulai dari sejarah goa Jepang, kepedulian pemerintah daerah yang masih kurang, sampai cerita "horor" dunia lain yang sering terjadi di bukit itu. Yang menarik buat saya hanya penjelasan mereka tentang nama-nama pulau kecil yang ada di foto di atas. Ternyata pulau yang hanya berupa batu karang ini juga punya nama. Nama yang saya ingat antara lain pulau Pawon, pulau Burung, pulau Mandekil, dan nama lain yang tidak saya catat. Lalu ada pulau Pisang di kejauhan sana serta pantai Rowo Cangak, yang inshaallah akan kami kunjungi suatu hari nanti.

Turun dari bukit kamipun menuju pantai sekedar untuk menghabiskan senja, merasakan belaian ombak di telapak kaki yang membasahi ujung celana sambil menemani keponakan kecilku yang ingin bermain istana pasir, dan melihat perahu nelayan mulai dilepas ke lautan. Meskipun awan yang masih terganggu abu gunung Raung sehingga kami tidak bisa dapat foto sunset yang maksimal, tapi menghabiskan senja di pantai Payang menjadi moment yang kami nikmati bersama, yang membuat kami selalu bersyukur dengan keindahan alam di kota kami ini.

Senja Payangan
melepas biduk ke lautan

Satu hal yang selalu harus kita ingat saat pergi berpetualang ke manapun, don't take anything but pictures, don't leave anything but footprint, bila kita termasuk orang yang bersyukur.

Komentar

  1. Kalo rowo cangak perjalanan seru. Karena masuk ke dalm hutan.dan ternyata disana ad khidupan masy.
    Selamat mncoba

    BalasHapus
  2. Kalo rowo cangak perjalanan seru. Karena masuk ke dalm hutan.dan ternyata disana ad khidupan masy.
    Selamat mncoba

    BalasHapus
  3. Jember cukup terkenal dengan pantai-pantainya yang indah dan salah satunya adalah pantai papuma dan payangan. Pantai ini masih asri karena belum terlalu banyak dikunjungi wisatawan, selain view pantainya yang indah tidak lengkap kalau tidak mendaki bukit yang berada di sekitar pantai ini, untuk menikmati keindahan alamnya yang mempesona.

    Travel Malang Jember

    BalasHapus
  4. Beberapa waktu lalu kesini dengan rombongan Travel Surabaya Jember. Pantai ini bisa jadi alternatif destinasi setelah berkunjung ke Pantai Papuma atau Pantai Watu Ulo karena letaknya berdekatan. Tips buat yang baru pertama kali kesini, jangan buru2 parkir klo ga mau jalan jauh. Pilih parkiran yang paling ujung, lurus aja dulu sampai keliatan deretan rumah makan dan bukit hijau yang nantinya bakal kalian daki buat liat view pantai dan lautan luas dari atas.

    BalasHapus
  5. How to play bingo at Borgata - MJ Hub
    Play online 강원도 출장안마 bingo at Borgata! 대구광역 출장마사지 The Borgata offers over 100 안동 출장안마 slots, table games and live 전주 출장마사지 entertainment. 양주 출장샵 The casino's 100,000 square foot gaming

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taman Nasional Tanjung Puting

Tanjung Keluang